Minggu, 24 Februari 2013

Warning... Ibu-ibu Hamil terhadap "TORCH" !

Warning... Ibu-ibu Hamil terhadap "TORCH" !

TORCH merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang merupakan bagian dari TORCH terdiri atas virus dan juga beberapa bakteri. TORCH sendiri merupakan akronim yang jika dijabarkan merupakan beberapa penyakit sebagai berikut ini:

· TToxoplasmosis atau Toxoplasma gondii. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah toksoplasmosis.
· OOther infections atau infeksi lainnya seperti Hepatitis BSifilisVaricella-Zoster VirusHIV, dan Parvovirus B19.
· RRubella atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Rubela atau Campak Jerman.
· CCytomegalovirus atau dikenal sebagai sitomegalovirus atau virus herpes manusia 5.
· HHerpes simplex virus atau virus herpes simpleks.

Akronim lain yang juga mirip yaitu TORCHES yang merupakan singkatan dari Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex, dan Syphilis.

Toksoplasmosis


Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.

Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.

Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.

Rubela


Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.

Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.

Akibat: Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu.

Cytomegalovirus (CMV)


Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.

Akibat: Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.

Herpes Simpleks tipe II


Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.

Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.

Akibat: Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh.

Mencegah TORCH


Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.

· Makan makanan bergizi

Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.

· Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan

Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.

· Melakukan vaksinasi

Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.

· Makan makanan yang matang

Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.

· Periksa kandungan secara terartur

Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.

· Jaga kebersihan tubuh

Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.

· Hindari kontak dengan penderita penyakit

Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.

Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.

Sabtu, 23 Februari 2013

Penyakit Wanita 'LUPUS' ... Penyakit apalagi ini ?

PENYAKIT WANITA 'LUPUS'... PENYAKIT APALAGI INI ?

Penyakit Lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah imunitas tubuh. Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Tetapi, pada penderita penyakit Lupus, sistem kekebalan yang harusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh mengalami kelainan. Tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh sendiri yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup.

Akibatnya, yang diserang adalah jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti pada paru-paru, darah, kulit, ginjal, otak, jantung, dan lainnya. Kerusakan pada organ tubuh vital selanjutnya menyebabkan penderita Lupus yang disebut Odapus semakin lemah dan sakit.

Jenis Lupus

Beberapa jenis penyakit Lupus ada yang berbahaya dan ada juga yang kurang berbahaya. Tidak semua penyakit Lupus menyerang organ vital. Ada juga yang hanya menyerang jaringan kulit. Berikut ini beberapa jenis penyakit Lupus.

·        Systemic Lupus Erythematosus (SLE)


SLE dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang organ dalam tubuh yang vital. Eritematosus sendiri berarti kemerahan. Itu adalah karakteristik penyakit ini yaitu ada tanda atau bercak kemerahan.

·        Dicoid Lupus


Jenis Lupus ini hanya menyerang kulit. Biasanya muncul bercak merah pada kulit.

·        Drug Induced Lupus


Penyakit Lupus ini dipicu karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Gejala dan Deteksi Lupus

Gejala penyakit Lupus bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Itu sebabnya seseorang yang menderita penyakit ini sulit mendeteksi penyakit tersebut. Bahkan, gejalanya dapat menyerupai gejala penyakit lain.

Hal ini disebabkan karena organ tubuh yang diserang bisa berbeda pada tiap penderitanya. Misalnya, bila yang diserang adalah darah, maka gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia. Bila yang diserang mulut, maka penderita dapat mengalami sariawan yang berkepanjangan yang dapat dianggap sebagai gejala kekurangan vitamin C.

Beberapa gejala yang umum pada penyakit ini adalah munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu yang disebut butterfly rash. Bercak dapat pula terjadi pada tubuh. Dalam tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerontokan rambut, rasa lelah yang berlebihan, kerusakan pada organ tubuh. Penderita Lupus mengalami gejala seperti pada orang yang menderita kanker.

Maka, cara mengetahui apakah seseorang tersebut menderita Lupus atau tidak yaitu dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Jika hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap penyakit Lupus.

Penyebab Penyakit Lupus

Lupus bukanlah penyakit menular dan sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia produktif sehingga sering dianggap penyakit wanita. Faktor keturunan bukan sebagai penyebab langsung penyakit ini. Walau mungkin, dari orang tua diperoleh gen yang abnormal yang berpotensi untuk penyakit ini, tetapi ada faktor lain sehingga penyakit ini dapat terjadi. Dugaan para ahli tentang penyebab penyakit ini adalah karena faktor hormon, tetapi belum diketahui hormon mana penyebabnya.

Pengobatan pada Odapus

Untuk mengobati Odapus atau penderita penyakit Lupus adalah dengan mengurangi keluhan sakit akibat kerusakan organ tubuh. Pengobatan dilakukan dengan upaya khusus agar penyakit ini tidak menyerang organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keluhan lebih parah akibat komplikasi.

Perlu diperhatikan juga faktor lingkungan yang dapat memperparah keadaan odapus. Misalnya dengan mengontrol makanan, mencegah agar tidak stres, pemilihan bila harus menggunakan obat-obatan, serta mencegah agar kulit tidak secara langsung terkena sinar matahari yang mengandung UV.

Bantuan untuk Odapus

Karena tidak menular, Anda tidak perlu kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit Lupus. Sebaliknya, Anda dapat membantunya dengan memberi dukungan dalam bentuk perhatian dan membantu agar penderita bisa menerima keadaan sehingga tidak menjadi stres.

Penyakit ini merupakan pertarungan seumur hidup. Karena jangka waktu yang cukup lama, banyak Odapus (penderita Lupus) maupun anggota keluarga menjadi stres menghadapinya.

Namun penyakit ini bisa dihadapi. Banyak yang juga berhasil menghadapi penyakit Lupus. Selalu komunikasikan dengan dokter mengenai penyakit ini. Dukung Odapus agar mereka lebih terbuka pikirannya dan tidak menjadi takut berlebihan karena dapat memperburuk kondisi Odapus. Coba untuk memiliki rasa humor karena itu bisa membantu. Penyakit bukan hal yang lucu, tetapi kita harus mencoba untuk tetap memiliki rasa humor agar tidak terlalu stres.

Dukungan juga dapat diberikan pada anggota keluarga Odapus, karena dibutuhkan kesabaran untuk merawat penderita penyakit Lupus. Karena penyakit ini bersifat menahun bahkan dapat seumur hidup. Jangan menyerah jika Anda atau anggota keluarga ada yang menderita Lupus.

( NB : Demikian artikel menarik dari Dinas Kesehatan, yang perlu kita ketahui khususnya bagi saudaraku para wanita Indonesia ! Semoga dapat membuka wawasan kita dan bermanfaat tentunya! Bravo wanita Indonesia...

Minggu, 17 Februari 2013

Hati-hati Dengan Kanker Payudara

HATI-HATI DENGAN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang. Bila sudah sampai stadium lanjut, pengangkatan payudara kadang-kadang dilakukan untuk keselamatan pasien. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang menakutkan bagi seorang wanita.

Hampir semua jenis kanker memiliki penyebab spesifik. Misalnya sebagian besar kasus kanker kulit disebabkan oleh sinar ultraviolet matahari. Sedangkan kanker paru-paru disebabkan karena rokok. Namun tidak ada penyebab tunggal yang pasti untuk kanker payudara.

Beberapa faktor bisa menjadi penyebab kanker payudara. Misalnya faktor genetika, lingkungan, dan hormon kemungkinan turut berperan dalam kanker payudara. Wanita yang rentan terhadap faktor-faktor tadi bisa jadi memiliki risiko yang lebih tinggi.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab kanker payudara. Berdasarkan hasil statistik, kebanyakan penderita kanker payudara adalah wanita dengan usia diatas 50 tahun. Ini berarti semakin tua seseorang, maka peluang terkena penyakit ini semakin besar. Faktor lain yang mempengaruhi adalah riwayat keluarga. Bila ada keluarga yang menderita penyakit ini seperti ibu atau saudara kandung maka peluangnya akan semakin besar. Kanker payudara juga bisa disebabkan karena sebelumnya menderita kanker di organ tubuh lainnya sehingga menyebar ke bagian payudara. Atau bila sebelumnya ada riwayat menderita kanker pada organ tubuh lainnya.

Hal lain yang dapat memicu kanker adalah gaya hidup. Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia atau bersifat karsinogen, alkohol, atau merokok.

Mencegah Kanker Payudara

Salah satu pencegahan kanker payudara adalah pola makan yang sehat. Diperkirakan satu dari tiga kasus kanker payudara karena faktor pola makan. Pola makan yang baik yang akan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dan ini merupakan pencegahan penyakit yang paling ampuh. Meskipun belum diketahui adanya makanan yang dapat menyembuhkan kanker, memakan makanan tertentu dan mengurangi makanan tertentu lainnya dapat menjadi tindakan pencegahan.

Makanan yang kaya serat, dapat membantu menurunkan kadar prolaktin dan estrogen, kemungkinan dengan mengikatkan diri pada hormon-hormon ini lalu membuangnya ke luar tubuh. Ini dapat menekan fase lanjut dari karsinogenesis (pembentukan kanker). Selain itu, mengurangi makanan berlemak jenuh dapat menurunkan risiko. Kacang kedelai dan produk kedelai tanpa difermentasi dapat menghambat pertumbuhan tumor.

Sayur-sayuran yang kaya vitamin A, seperti wortel, labu siam, ubi jalar, dan sayur-sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, kangkung dan sawi hijau, mungkin dapat membantu. Vitamin A mencegah pembentukan mutasi penyebab kanker. Sedangkan buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C menurunkan risiko kanker payudara.

Deteksi Dini Kanker Payudara

Timbulnya benjolan pada daerah payudara dapat merupakan indikasi kemungkinan adanya jenis kanker payudara. Tetapi belum tentu semua benjolan berarti kanker karena harus diperiksa lebih lanjut untuk kepastiannya di rumah sakit atau dokter.

Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar.

Indikasi lain dari penyakit ini adalah benjolan pada bagian ketiak, rasa nyeri pada payudara, perubahan warna atau tekstur pada payudara, puting tertarik ke dalam, areola (daerah di sekitar putting susu yang berwarna coklat), atau pada puting susu. Pada beberapa kasus, kanker payudara dideteksi dari keluarnya cairan dari puting susu yang berwarna kekuningan, kehijauan atau bernanah.

Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Salah satu penyebab kematian yang tinggi akibat penyakit ini disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk mendeteksi gejala-gejala yang ada. Umumnya setelah sampai pada keluhan-keluhan yang berat, penderita baru berkonsultasi ke dokter yang sering kali berarti kanker sudah dalam stadium lanjut. Sehingga apabila penyakit ini sudah sampai stadium lanjut, maka akan sulit untuk disembuhkan.

Periksa Payudara Sendiri

Agar masyarakat, khususnya wanita dapat melakukan pemeriksaan pada payudara secara teratur, maka dibuat gerakan yang dinamakan Sadari atau Sarari yang merupakan singkatan dari "Periksa Payudara Sendiri". Dianjurkan agar pemeriksaan dilakukan 1 bulan sekali setelah menstruasi kira-kira 4-7 hari setelah menstruasi.

Pada pemeriksaan ini, hal yang dilakukan adalah:
  • Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan di pinggang. Perhatikan apakah ada perubaan fisik payudara Anda, misalnya perubahan bentuk, ukuran atau warna payudara.
  • Angkat kedua tangan ke atas dan perhatikan kembali apakah ada perubahan fisik payudara yang tampak.
  • Tekan puting susu dan lihat apakah ada cairan yang keluar dari puting susu.
  • Berbaring dan raba payudara bagian kanan dengan tangan kiri dan sebagainya. Buat pola memutar dan rasakan apakah pada payudara terdapat benjolan dan lainnya.
  • Saat duduk atau berdiri coba pijat payudara untuk menemukan apakah ada benjolan yang mencurigakan. Raba daerah ketiak sampai perut untuk memeriksanya.
Gerakan Sadari dapat dilakukan oleh pasangan hidup kepada istrinya. Atau para suami dapat mengingatkan istrinya agar melakukan pemeriksaan Sadari secara teratur. Peranan keluarga tentu dapat memudahkan terdeteksinya penyakit ini.

Jika Anda Terkena Kanker Payudara

Saat seseorang dinyatakan menderita kanker payudara, kebanyakan penderita akan langsung terpukul secara emosi. Mereka merasa mendapat vonis mati, walaupun sebenarnya bisa saja penderita disembuhkan terlebih lagi bila masih dalam stadium dini. Pada tahap lanjut, dampak emosi dan psikologis dapat menyebabkan seorang penderita kanker mengalami depresi. Hal ini dapat memperburuk keadaannya. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari pihak keluarga atau teman.

Penderita kanker payudara sebaiknya memberitahu keluarga atau teman mereka karena penderita membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat akibat dampak emosi yang dialaminya. Adalah hal yang wajar apabila penderita tidak mau memberitahu keluarga atau temannya tentang penyakit mereka. Alasannya karena mereka tidak mau merepotkan atau membuat orang yang mendengarnya menjadi sedih atau khawatir. Tetapi, bayangkanlah keadaan sebaliknya, bila Anda yang tidak diberitahu oleh keluarga atau teman dekat Anda bahwa ternyata dia menderita kanker, tentu Anda akan semakin sedih karena Anda tidak tahu dan mungkin tidak memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Teman hidup adalah seseorang yang paling dekat dan bisa Anda ajak bicara untuk menemukan pengobatan terbaik dan dampak yang mungkin harus dialami. Penderita kanker payudara mungkin merasa minder dengan keadaannya sehingga mempengaruhi saat melakukan hubungan suami istri. Sebaiknya, hal ini juga dibicarakan dengan suami Anda agar dapat dimengerti dan dapat memberi bantuan dengan memberikan pelukan atau ungkapan sayang lainnya.

Anak-anak yang masih kecil mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tetapi, bila anak Anda sudah dapat diajak bicara, Anda dapat menceritakan dengan bahasa yang sederhana apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan efek yang mungkin akan terjadi pada fisik Anda seperti kebotakan akibat kemoterapi atau perubahan pada payudara. Hal ini penting agar anak-anak yang masih lugu tidak mendapatkan informasi yang salah dari orang yang tidak bertanggung jawab yang dapat membuat mereka mennjadi takut atau benci kepada Anda atau merasa bahwa apa yang Anda alami akibat kesalahan mereka.

Tidak semua teman atau keluarga yang tidak terlalu dekat perlu diberitahu apabila Anda merasa tidak nyaman untuk menyampaikannya. Anda juga tidak perlu menanggapi seluruh komentar yang diberikan oleh teman, keluarga atau orang lain yang mengetahui penyakit Anda. Selalu ada komentar yang positif dan negatif. Jadi, hal itu tidak perlu dipikirkan secara berlebihan yang dapat merusak ketahanan tubuh Anda.

Untuk menambah semangat, Anda dapat bergabung dengan kelompok sesama penderita kanker payudara. Di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia dapat mengakomodasi kebutuhan ini. Dalam kelompok ini, mereka dapat memberi semangat dan keyakinan agar Anda dapat sembuh. Cerita-cerita dari penderita lain mungkin dapat membuat Anda merasakan keadaan Anda masih lebih baik. Atau cerita dari penderita lain yang gigih untuk melawan penyakitnya dan dapat memperoleh kesembuhan dapat membantu Anda memperoleh kekuatan untuk tidak menyerah pada keadaan.
Jadi, tetaplah bersemangat untuk melawan penyakit Anda. Bila ada anggota keluarga atau teman Anda yang menderita tumor atau kanker payudara, Anda dapat memberikan dukungan yang diperlukan karena mengetahui penderitaan yang mereka alami. Dukungan tersebut dapat membantu kesembuhan mereka.

NB : Demikian ibu-ibu dan para wanita Indonesia pada umumnya.... artikel tentang Kanker Payudara dari Yayasan Kanker Indonesia ini, semoga bermanfaat

Kanker Serviks

KANKER SERVIKS


Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.

Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

 HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.

Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.

Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

·        IVA


IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

·        Pap smear


Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

·        Thin prep


Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat

·        Kolposkopi


Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.
 
 

Paparan Visi-Misi Calon Kepala Sekolah SMK

PAPARAN VISI-MISI CALON KEPALA SEKOLAH

Berikut ini saya share contoh paparan visi-misi calon Kepala sekolah SMK yang pernah saya buat pada tahun 2010, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mengikuti Ujian Seleksi Kepala sekolah sebagai referensi. Tapi kalau mau dicopy paste boleh juga kok, dan gratis !
Hehehe... Semoga sukses !

I. PENDAHULUAN
               Pembangunan Nasional yang kita laksanakan merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dan salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas manusia tersebut adalah melalui pendidikan. Pengembangan sistem pendidikan perlu terus menerus dilakukan, karena jika tidak maka sistem pendidikan kita tidak akan mampu mengikuti perkembangan jaman.
               Dalam era belakangan ini, perkembangan sains dan teknologi, serta media informasi dan komunikasi berlangsung begitu pesat. Ilmu pengetahuan ( sains ) berkembang dengan cepat dan memberi umpan bagi perkembangan teknologi, sedangkan perkembangan teknologi memacu perkembangan ilmu pengetahuan. Kondisi ini mau tidak mau akan menimbulkan persaingan antar bangsa di dunia. Sehingga akhirnya memaksa kita untuk berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dan ironisnya, sampai akhir abad 20 ini, perkembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia belum memuaskan dan bahkan dapat dikatakan masih jauh dari angan-angan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
1.   Struktur tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh pekerja yang tidak berpendidikan dan kurang kompeten, sehingga kurang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.
2.    Penyiapan tenaga kerja tingkat menengah hanya dilakukan di SMK saja, sementara kenyataannya sebagian besar tamatan SMU justru ingin langsung masuk ke dunia kerja. Hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3.    Tingkat pengangguran yang ada adalah 12 % untuk tamatan SMK dan 18 % untuk tamatan SMU ( SUPAS, Tahun 1995 ).
4.    Penguasaan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja Indonesia masih rendah, sehingga banyak perusahaan di Indonesia sendiri justru memperkerjakan tenaga kerja asing.
               Dari uraian di atas sudah jelas bahwa masalah peningkatan sumber daya manusia di Indonesia sudah semakin mendesak. Adapun salah satu caranya adalah dengan melakukan reformasi pendidikan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Sistem pendidikan lama yang menekankan program pembelajaran konvensional harus segera kita buang jauh-jauh, yang mana sebagai gantinya telah kita sepakati untuk mengembangkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi yang selama ini belum dilaksanakan secara maksimal di sekolah-sekolah. Sistem pembelajaran ini bila benar-benar kita terapkan akan mengubah pola pengembangan sekolah dari “supply driven” menjadi “demand driven”. Dan sejalan dengan reformasi pendidikan tersebut maka semua sekolah harus tak henti-hentinya dipacu untuk melakukan pembenahan diri dan mencari terobosan-terobosan baru yang dapat dipertanggung jawabkan manfaatnya, yang dalam hal ini tentu saja sangat dituntut peran aktif Kepala sekolah sebagai satu-satunya manajer di lembaga sekolah tersebut.
                Pendidikan di Indonesia yang kini telah memasuki era reformasi dengan pembaharuan radikal, yang diangkat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni pendelegasian otoritas pendidikan pada daerah dan mendorong otonomisasi di tingkat sekolah, dengan  melibatkan masyarakat dalam pengembangan program-programnya. Kewenangan pemerintah saat ini adalah sebagai fasilitator terhadap berbagai usulan pengembangan yang digagas oleh sekolah. Paradigma baru pengelolaan sekolah ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi rendahnya kualitas proses dan hasil pendidikan di Indonesia, yang pada hakekatnya berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global.
                Namun demikian  perubahan pengelolaan pendidikan di sekolah ini tentu saja membutuhkan waktu, khususnya dalam restrukturisasi sistem yang mengatur batas-batas tugas dan kewenangan antar instansi pengelola pendidikan. Selain itu juga perlu adaptasi sistem baru dalam praktik pengelolaan sekolah secara operasional. Dan tak kalah pentingnya adalah mengatasi perubahan kultur yang sudah bertahun-tahun terbiasa terjadi dalam masyarakat kita yang selama ini hanya tinggal menikmati.  Pola kekuasaan birokrasi yang dulu terjadi sekarang harus berubah, yang mana kekuasaan tersebut bisa dibagi-bagi (sharing of power ) antara pemerintah daerah dan sekolah yang bermitra dengan masyarakat, baik sebagai client maupun user.
                Pada penekanannya, Kepala sekolah tidak hanya semata mengemban tugas yang dibebankan kepadanya oleh kepala dinas di tingkat daerah, tetapi juga perlu bermusyawarah dengan komite sekolah untuk membahas rencana program yang ingin dikembangkan di sekolah, dan di kemudian hari harus mempertanggungjawabkan pelaksanaannya pada stakeholder tersebut. Sehingga dalam hal ini, komite sekolah juga memiliki peran dalam hal pengawasan dan evaluasi.
                Selain itu, pengelolaan pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya juga memerlukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia khususnya kepala sekolah dalam berbagai aspek, agar dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan oleh sekolah tersebut sesuai dengan visi dan misinya. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,  seperti diungkapkan oleh Supardi (1998:346) bahwa “Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik”. Sehingga yang dalam hal ini telah diamanatkan dalam Permen Nomor 13 Tahun 2007, bahwa seorang Kepala Sekolah harus memiliki 5 kompetensi yakni kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa : “Kepala Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
                Apa yang diungkapkan diatas menjadi lebih penting lagi sejalan dengan semakin kompleksnya tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Disamping itu, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah juga bergerak maju semakin pesat, sehingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya peningkatan profesionalisme  kepala sekolah untuk mensukseskan program-program pemerintah yang sedang digulirkan, yakni otonomi daerah, desentralisasi pendidikan, manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasis kompetensi, broad basic education, life skill, kontekstual learning dan sebagainya, yang semuanya itu menuntut peran aktif dan kinerja profesional kepala sekolah.
                Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu. Strategi ini dikenal dengan Manajemen Mutu Terpadu (MMT), yang telah lebih dulu populer dalam dunia bisnis dan industri dengan istilah Total Quality Management (TQM). Strategi ini merupakan usaha sistematis dan terkoordinasi secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas layanan, sehingga fokusnya diarahkan kepada kepuasan pelanggan, yang dalam hal ini adalah peserta didik, orang tua peserta didik, pemakai lulusan, masyarakat umum dan pemerintah.
                Demi menemban tugas yang sangat berat itulah pemerintah daerah kabupaten Rembang tidak main-main dan lebih selektif dalam memilih kepala sekolah yang tepat, yang terampil dan berwawasan luas agar perkembangan pendidikan di Kabupaten Rembang ini sesuai dengan yang diharapkan.
II. VISI DAN MISI
                Mengacu pada kebijakan Dikmenjur tentang Reposisi Pendidikan Kejuruan menjelang tahun 2020, yang berorientasi kepada pendidikan kecakapan hidup yaitu mengarahkan pembinaan dan pengembangan pendidikan menengah kejuruan pada penyiapan SDM yang dapat menjadi asset pemerintah daerah dalam rangka otonomi daerah, maka penataan dan pengembangan SMK diarahkan pada program-program yang dapat meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah serta mengacu pertumbuhan ekonomi.
               Pengelolaan  SMK saat ini dan masa yang akan datang merupakan pekerjaan yang menuntut adanya perubahan paradigma manajemen, mengingat apa yang harus dihasilkan SMK adalah tamatan yang memiliki "tiga tuntutan dasar persaingan tamatan SMK" yaitu relevansi yang tinggi dengan kebutuhan pasar kerja, mampu meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan bila mungkin dapat menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha.
               Perolehan tamatan yang idealis ini harus diupayakan dengan berbagai terobosan baru yang terarah, terprogram dengan menetapkan visi, misi, tujuan dan bidang garapan yang telah dikaji berdasarkan pada kondisi dan potensi yang dimiliki SMK yang bersangkutan. Potensi yang paling besar dan merupakan andalan pengelolaan SMK adalah era transparansi dan reformasi di segala bidang, dimana didalamnya terdapat peluang untuk menciptakan kerjasama yang sinergi yang saling menguntungkan antara masyarakat sebagai pemasok anak didik, sekolah sebagai pengolah dan pembentuk anak didik serta Dunia Usaha dan Perguruan Tinggi sebagai konsumen tamatan.
                Pelaksanaan    kurikulum    yang    berlaku    diharapkan    mampu menghasil-kan tamatan yang berkualitas, memiliki kompetensi dan daya saing   yang   tinggi   terhadap   perkembangan   tuntutan   dunia   kerja sebagaimana diisyaratkan oleh kebijakan Dikmenjur. Pencapaian tujuan tersebut diupayakan melalui :
  1. Kesamaan pemahaman dan persepsi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tentang visi dan misi SMK.
  2. Memberikan pedoman dan rambu-rambu pelaksanaan kerja dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program pendidikan di SMK.
                Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran dan fungsi kepala sekolah sebagai manajer, pemimpin, wirausahawan, pencipta iklim kerja, pendidik, administrator dan mediator sangat dituntut dalam kurun waktu pengabdiannya.
                        Sebagai salah satu kandidat calon kepala sekolah SMK di wilayah kabupaten Rembang, maka jika saya kelak  menjadi kepala sekolah akan mengelola sekolah dengan visi dan misi sebagai berikut :
A.    VISI :
      Menuju sekolah bermutu  untuk mencetak kader-kader bangsa yang berilmu, terampil, kreatif, mandiri dan berwawasan luas,  berlandaskan iman dan taqwa.
B. MISI :
      1.   Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien dengan mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
      2.   Meningkatkan profil kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainnya, sehingga menjadi guru maupun pegawai yang profesional dalam bidangnya.
      3.   Menumbuhkan dan meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut serta menghargai kultur budaya bangsa sebagai pedoman kearifan dalam bertindak.
      4.   Memberdayakan dan mengembangkan sarana/ prasarana secara maksimal .
      5.   Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berbakat, kreatif serta inovatif.
      6.   Membina dan meningkatkan kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat secara berkesinambungan.
      7.   Berusaha memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkarakter mandiri, disiplin, profesional pada dunia kerja.
      8.   Menumbuhkan jiwa wirausaha.
      9.   Meningkatkan pengelolaan lingkungan sekolah secara terpadu.
      10. Menyediakan jasa layanan diklat kejuruan terpadu bagi masyarakat luas
 
III. RENCANA STRATEGIS
                Rencana srategis yang perlu dikembangkan agar misi tersebut dapat terwujud, adalah program-program sebagai berikut :
1.   Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien dengan mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
      Dalam pelaksanaannya perlu ditekankan hal-hal sebagai berikut :
      a.   Penyusunan kurikulum berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dan dijabarkan secara lengkap dan jelas, serta bersifat fleksibel sehingga mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat/ pasar kerja.
      b.   Pembelajaran lebih berorientasi kepada praktik, dan bisa dilakukan dimana saja baik di  sekolah, industri, LPK, dan sebagainya. Sehingga dalam hal ini pihak sekolah harus memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan masyarakat Dunia Usaha/ Dunia Industri. Oleh karena itu KBM harus dirancang, dirumuskan dan dievaluasi bersama-sama antara sekolah dan dunia kerja.
      c  Dalam proses pembelajaran sekolah harus dapat menjalin hubungan dan kerja sama yang erat dengan masyarakat; yang dalam hal ini setiap guru harus mampu dan jeli melihat berbagai potensi yang ada di masyarakat, yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar, karena guru bukanlah satu-satunya sumber belajar.
      d.   Bahan ajar berupa paket-paket atau modul yang didesain dan dikemas sesuai pembelajaran individual dan berisi informasi yang harus dikuasai dan latihan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik untuk mencapai penguasaan setiap kompetensi sampai tuntas ( mastery learning/ belajar tuntas ).
      e.   Penilaian hasil belajar menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan ( PAP ) yakni berdasarkan pencapaian standar kompetensi tertentu.
2.   Meningkatkan profil kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainnya, sehingga menjadi guru maupun pegawai yang profesional dalam bidangnya.
Untuk lebih memberdayakan guru dan tenaga kependidikan lainnya agar lebih professional di bidangnya, antara dilakukan strategi sebagai berikut :
a.      Membekali guru dan tenaga kependidikan lainnya dengan kemampuan di bidang Teknologi Informasi untuk melancarkan tugas-tugasnya.
b.    Mengirimkan guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan demi meningkatkan kompetensinya, dan yang terutama agar mereka tidak menjadi manusia yang gagap teknologi dan selalu bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai tuntutan jaman.
c.    Mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan Pembina ekstra kurikuler, misalnya pramuka, PMR, PKS, dan sebagainya untuk menunjang kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.
d.   Pengakuan terhadap potensi seorang guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk diaktualisasikan melalui pembinaan dan penyediaan iklim kerja yang kondusif sesuai bidang masing-masing, sehingga memungkinkan mereka bekerja lebih kreatif dan inovatif.
e.   Berani mengambil resiko besar dengan memvasilitasi guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam hal pengembangan kreatifitas maupun penelitian-penelitian yang dilakukan demi peningkatan hasil belajar peserta didik maupun peningkatan kemampuan guru atau tenaga kependidikan itu sendiri.
f.    Memberikan penghargaan kepada guru atau tenaga kependidikan lainnya yang berprestasi untuk lebih memotivasi mereka agar selalu mengembangkan diri dan mengasah kemampuannya.
3.   Menumbuhkan dan meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut serta menghargai kultur budaya bangsa sebagai pedoman kearifan dalam bertindak.
a.    Memperingati hari-hari besar keagamaan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
b.   Memvasilitasi dan memenuhi sarana/ prasarana untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan, seperti misalnya kegiatan baca tulis Al Qur’an bagi guru/ karyawan/ siswa, sholat berjamaah di Sekolah, pesantren kilat, kajian Al Qur’an dan sebagainya.
4.   Memberdayakan dan mengembangkan sarana/ prasarana secara maksimal .
a.    Mempergunakan mesin-mesin maupun peralatan yang telah dimiliki oleh masing-masing Program Keahlian secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran.
b.   Penyediaan sarana dan prasarana berdasarkan analisa kebutuhan dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, seperti misalnya pengadaan buku pelajaran yang sesuai kurikulum yang berlaku, media pembelajaran, laboratorium, peralatan bengkel, dan sebagainya untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
5.   Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berbakat, kreatif serta inovatif.
Merencanakan kegiatan-kegiatan diklat antara lain :
a.    Pelatihan Pembelajaran Berbasis TI bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
b.   Pelatihan penyusunan karya tulis ilmiah bagi guru.
c.    Pelatihan bahasa Inggris bagi guru.
d.   Pelatihan penyusunan media pembelajaran.
e.   Latihan Dasar Kepemimpinan bagi siswa.
f.    Pelatihan kewirausahaan bagi siswa
g.   Pelatihan peningkatan kompetensi kejuruan dengan instruktur dari industri.
6.   Membina dan meningkatkan kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat secara berkesinambungan.
Untuk menggalang partisipasi masyarakat agar terjadi keharmonisan hubungan dengan sekolah maka diprogramkan beberapa hal sebagai berikut :
a.      Melibatkan masyarakat/komite sekolah secara proporsional, dan profesional dalam mengembangkan  perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program-program sekolah.
b.   Menjalin komunikasi secara intensif seperti orientasi terhadap sekolah, mengadakan rapat secara rutin, memberitakan perkembangan sekolah secara periodik mengadakan kunjungan rumah serta pembagian tugas dan tanggung jawab antara sekolah dan orang tua siswa.
b.     Melibatkan masyarakat yang potensial sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran.
7.   Berusaha memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkarakter mandiri, disiplin, profesional pada dunia kerja.
a.    Membuka program keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja dan mengelolanya  dengan baik dan profesional Program Keahlian tersebut.
b.   Mengirimkan siswa untuk kegiatan Praktik / Magang Industri agar siswa memiliki disiplin dan etos kerja berwawasan industri.
c.    Menyiapkan dan mengirimkan siswa dalam berbagai ajang lomba ketrampilan siswa baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
d.   Memperluas kerjasama dengan Dunia Usaha / Dunia Industri yang bersifat nasional maupun internasional melalui Pendidikan Sistim Ganda (PSG) dan penyaluran tamatan.
e.   Menyalurkan tamatan melalui BKK ( Bursa Kerja Khusus ) yang dibentuk dan dikelola oleh sekolah dan juga melaksanakan kegiatan penelusuran tamatan secara berkesinambungan.
f.    Mengadakan Uji Kompetensi bagi siswa dengan penguji dari Industri mapan.
8.   Menumbuhkan jiwa wirausaha.
Agar jiwa wira usaha dapat tumbuh dan berkembang, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a.    Mengupayakan peningkatan ketrampilan yang dimiliki siswa agar siswa benar-benar percaya diri untuk bisa mandiri.
b.   Melibatkan siswa dalam kegiatan latihan kewirausahaan melalui pengelolaan koperasi sekolah.
c.    Meningkatkan kegiatan praktik kewirausahaan.
9.   Meningkatkan pengelolaan lingkungan sekolah secara terpadu.
Lingkungan sekolah meliputi kondisi fisik dan sosio psikologis yang sangat mempengaruhi kinerja dan proses pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni :
a.    Menjaga kebersihan, keindahan dan kerindangan lingkungan sekolah dengan melibatkan seluruh masyarakat sekolah agar tercipta suasana aman, nyaman dan menyenangkan.
b.   Mengelola limbah dengan baik dan benar.
c.    Menumbuh kembangkan wira usaha yang ada kaitannya dengan pengelolaan limbah.
d.   Menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar sekolah.
10. Menyediakan jasa layanan diklat kejuruan terpadu bagi masyarakat luas.
a.    Membuka Program Pelatihan Ketrampilan bagi masyarakat/ anak-anak putus sekolah.
b.   Meningkatkan kerja sama dengan BLK.
 
IV. PELUANG DAN ANCAMAN
A.   Peluang/ Pendukung  ( Opportunity ):
1.    Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen.
2.    Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan Undang- undang nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang direvisi menjadi undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah dan undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
3.    Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional yang intinya adalah otonomisasi dan demokratisasi.
4.    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan.
5.    Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dituangkan dalam GBHN menyatakan bahwa manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi.
                Manajemen Berbasis Sekolah menurut BPPN dan Bank Dunia adalah merupakan bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan, yang ditandai oleh otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat dan dalam kerangka pendidikan nasional. Bahkan Bank Dunia merekomendasikan perlunya diberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah yang disertai manajemen sekolah yang bertanggung jawab. Sehingga harus diikuti oleh pemilihan kepala sekolah yang baik, yang memiliki keterampilan dan karakteristik yang diperlukan untuk mengelolah sekolah yang bernuansa otonom
B.   Ancaman ( Treats ) :
1.    Belum maksimalnya kemampuan dan usaha guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru yang profesional sesuai tuntutan jaman. Bahkan masih banyak guru yang masih mempertahankan paradigma lama dalam kegiatan proses pembelajaran.
2.    Pemahaman guru dan tenaga kependidikan lainnya terhadap otonomi sekolah belum maksimal, termasuk rendahnya kemampuan pengelolaan  administrasi dan proses pembelajaran sehingga terkadang masih tergantung petunjuk dari atasan.
3.    Masih rendahnya kesadaran masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan atau daerah terpencil akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus.
4.    Pemahaman dan kesadaran masyarakat atas hak, peran serta dan kewajibannya terhadap pengelolaan sekolah belum maksimal, sehingga sekolah seakan-akan berjalan tanpa kontrol dari masyarakat sebagai user pendidikan.
 
V. PENUTUP
                Paradigma baru pengelolaan pendidikan terutama pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, dengan mempertimbangkan kebijakan Dikmenjur tentang Reposisi Pendidikan di SMK menjelang Tahun 2010, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan secara efektif dan efisien, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, terutama para pengelola pendidikan termasuk Kepala Sekolah. Pengelolaan pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan profesionalisme kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan sesuai visi dan misi sekolah yang dipimpinnya.
                Selain itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu mendapat dukungan positif dari berbagai elemen terkait. Tanpa dukungan yang benar maka sekolah tidak akan berkembang sesuai yang diharapkan, bahkan mungkin dapat menggagalkan program pemerintah seperti otonomi daerah, desentralisasi pendidikan, manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasis kompetensi, broad basic education, life skill, kontekstual learning, dan Undang-Undang Sisdiknas; yang kesemuanya itu menuntut peran aktif dan kinerja profesional kepala sekolah dan dukungan dari berbagai pihak.
                Dan akhirnya kami sangat berharap bahwa dalam menetapkan dan memilih calon/kepala sekolah di Kabupaten Rembang khususnya, hendaknya mengacu pada hasil seleksi yang telah dilaksanakan, juga berdasarkan kompetensi yang dimiliki dengan melihat berbagai factor  seperti prestasi yang telah dicapai dan diakui oleh berbagai pihak mulai dari komunitas sekolah, tingkat kabupaten, provinsi dan juga lembaga independen yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
 
DAFTAR PUSTAKA
        Tim Penatar PPPGT/ VEDC Malang. Tahun 1997.  Pendidikan Sistem Ganda
        Satgas Dikmenjur. Tahun 1999. Dirjen Dikdasmen, Depdikbud, Indikator Keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan
        Satgas Pendidikan dan Pelatihan Dikmenjur. Tahun 2001. Dirjen Dikdasmen, Depdiknas, Reposisi Pendidikan Kejuruan Menjelang 2020,
        Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007, Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
        Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2007, Standar Kepala Sekolah/ Madrasah